Sunday, September 6, 2015

Celebrity Wedding - Prolog

Prolog

Seperti biasa, hari jumat adalah hari paling sibuk sepanjang minggu karena semua org
mencoba untuk menyelesaikan pekerjaan mereka agar bs mendapatkan weekend off. Ina
sedang berusaha sebisa mungkin menyelesaikan pekerjaannya supaya bs menghadiri acara
Ultah ke-18 Gaby besok malam. Gaby adlh keponakannya yg paling besar, anak kakak
Mabel, kakak tertuanya. Dia sudah terbiasa ketinggalan acara keluarga seperti ini karena
bekerja di slh satu kantor akuntan publik terbesar di Jakarta. Dgn pekerjaan yg seabrek dan
jam kerja yg tdk menentu, dia bahkan bingung bagaimana dia bs bertahan di firm ini selama 6thn belakangan. Padahal firma ini jelas sudah memperbudaknya dgn tdk memberinya kesempatan untuk bersosialisasi dgn dunia di luar pekerjaan.
Dia mencoba mengingat-ingat kapan terakhir dia menghadiri acara ultah Gaby. Tp stelah
beberapa menit otaknya msh kosong, dia merasa menjadi tante paling parah di seluruh
dunia ini. Tidak, tdk kali ini, ucapnya dlm hati dgn penuh tekad. Dia sudah berjanji kepada
keponakannya untuk menghadiri pestanya dan dia akan memastikan bahwa dia akan
menepati janji itu. Karena seseorang hanya akan merayakan ultah ke-18 mereka sekali
seumur hidup dan juga karena Gaby sudah menerornya selama beberapa hari ini untuk
memastikan bahwa dia tdk lupa akan janjinya.
Ina mengerutkan dahi dan kembali menaruh perhatian kepada berkas-berkas yg baru saja
diserahkan oleh salah satu seorang senior associate kepadanya. Jam di laptop sudah
menunjukkan pukul tiga sore dan deretan kata dan angka yg tertera pada dokumen yg kini
ada di hadapannya mulai agak kabur. Sedetik kemudian telepon kantornya berbunyi.
Dia mengangkatnya dan berkata, "Inara," tanpa melepaskan tatapannya pada apa yg sedang dia baca.
"Hey, u can come into conference room two for a second?" Terdengar suara bosnya.
"Sure, be there in a bit," ucap Ina singkat. Meskipun semua partner punya personal
assistent, tp pak Sutomo memang lbh suka untuk berbicara langsung dgnnya, terutama
untuk hal-hal yg dianggapna priority.
Ina menutup laptopnya dan membawanya bersamanya. Dia berjalan keluar ruangandan
memberitahu Helen, personal assistant-nya dimana dia akan berada selama satu jam ke
depan. Beberapa associate dan assistant kantornya terlihat berkeliaran di sekitar
Conference Room II yg berdinding kaca ketika dia akan memasuki ruangan itu. Ina cuma
mengangkat kedua alisnya melihat keadaan ini. Pada nggak pernah liat orang meeting apa?
Pikirnya dlm hati sambil membuka pintu kaca itu.
" You need me?" Tanya Ina pada pak Sutomo yg duduk di ujung meja bundar berukuran
sedang yg memenuhi ruangan itu. Kantor tempatnya bekerja memiliki delapan ruang
pertemuan dgn ukuran yg berbeda-beda, Confarence Room II adalah g terkecil.
"Nah, ini dia orangnya," kata2 pak Sutomo, lgsg membuat Ina waswas. Tp sbelum dia bs
mencerna lbh lanjut, beliau sdh berkata-kata lagi. "Inara, kenalkan, ini klien baru kita," ucap
pak Sutomo sambil berdiri dan tangannya mempersembahkan seorang laki-laki yg tadinya
duduk membelakangi Ina tp skrg menghadap kepadanya. Dan dia adalah.......... Revelino
Darby, penyanyi laki-laki paling berbakat, paling seksi, dan paling sering digosipkan di

Indonesia. Sadarlah Ina skrg knapa banyak orang berkeliaran di sekitar ruang pertemuan ini.


1 comment:

  1. Susah dibacanya ya. Latar belakangnya merah bermotif tapi tulisannya abuabu. Maaf tp bikin sakit mata

    ReplyDelete